Tips Pangan

Monday, March 27, 2006

Kurangi Konsumsi Junk Food

BILA dicermati, sebagian besar makanan yang diiklankan di televisi dan yang ditawarkan di restoran fast food, makanan yang dikategorikan sebagai junk food. Berbahayakah junk food dan bagaimana cara mengurangi kebiasaan mengonsumsi junk food?

Junk food sering diidentikkan dengan gaya hidup khas Amerika. Hampir semua fast food yang kita jumpai di Indonesia adalah restoran waralaba yang berasal dari Amerika, contoh KFC, McDonald, Wendys, dll. Junk food sendiri diartikan sebagai makanan yang nilai gizinya rendah namun kandungan garam, kalori dan lemaknya sangat tinggi. Contohnya potato chips, permen, pastry, minuman berkarbonasi, snack, kentang goreng dan berbagai makanan dari restoran fast food yang berkadar lemak tinggi.

Bila kita mengonsumsi junk food dalam jumlah kecil, maka dapat dikatakan junk food menunjang pola konsumsi makanan sehat kita. Namun bila berlebih maka akan berdampak pada kesehatan kita. Dampaknya sudah banyak diketahui, antara lain adalah obesitas, kolesterol, penyakit jantung, diabetes, kanker, kerusakan gigi, dll. Bahkan oleh para peneliti konsumsi junk food dipercaya berperan menyebabkan penyakit asma pada anak-anak (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/890296.stm).

Lalu bagaimana caranya menghindari kebiasaan mengonsumsi junk food? Pusat Kesehatan Universitas Iowa dan New Hampshire Amerika mempunyai beberapa tips yang dapat dijadikan acuan untuk kembali pada pola konsumsi makanan sehat. Alternatif yang pertama, jauhkan segala jenis junk food tersebut dari sekeliling kita. Biasanya kita suka menyimpan snack, permen, coklat, dll di kulkas atau di lemari penyimpanan makanan. Gantilah isi kulkas Anda dengan buah-buahan dan sayuran. Jadi bila Anda tiba-tiba memiliki keinginan memakan snack, Anda dapat menggantinya dengan mengonsumsi buah-buahan atau sayuran.

Langkah selanjutnya, memfokuskan diri pada pola makan makanan sehat. Hal tersebut dapat dimulai dengan mengganti kebiasaan mengolah makanan. Kurangi mengolah makanan dengan cara menggoreng dan ganti dengan cara merebus atau memanggang. Selain itu sebaiknya membiasakan diri untuk memasak sendiri. Dengan demikian dapat mengatur menu dengan gizi yang seimbang.

Bila memiliki kebiasaan makan camilan sambil menonton televisi, hindarilah duduk di depan televisi sepanjang hari. Sebaliknya dapat melakukan aktivitas lain yang lebih menyita waktu dan tenaga kita sehingga orientasi pikiran tidak hanya terpancang pada makanan, contohnya seperti berolahraga. Bila hal-hal tesebut terlalu sulit dilakukan maka cara yang terakhir dengan mengurangi porsi konsumsi kita. Sebagai contoh, bila biasanya memesan double cheeseburger gantilah dengan porsi yang lebih kecil.

Sebenarnya kunci dari semuanya adalah janganlah terlalu banyak mengonsumsi junk food atau janganlah menggantikan menu makanan sehari-hari dengan junk food. Kita harus tetap mempertahankan cara hidup sehat dengan diet seimbang dan rajin berolah raga. (Inneke Hantoro-35)

Diterbitkan di suara Merdeka - Senin, 19 Mei 2003

0 Comments:

Post a Comment

<< Home